DATA
Data
adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan
bentuk jamak dari datum, berasal
dari bahasa Latin yang berarti
"sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti
suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Di ambil pada : Kamis,17 januari 2013.Pukul 14.20
Data adalah sesuatu yang belum
mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika,
bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Di ambil pada : Kamis,17 januari 2013.Pukul 14.25
Data adalah catatan atas kumpulan
fakta.Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang
berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data
berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah
hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa
angka, kata-kata, atau citra.
Di ambil pada : Kamis,17 januari 2013.Pukul 14.27
Menurut kelompok kami
Data adalah sesuatu / sekumpulan fakta yang masih bisa di olah
lebih lanjut untuk di jadikan sebuah / beberapa informasi
Macam macam data
Data nominal
Sebelum kita membicarakan
bagaimana alat analisis data digunakan, berikut ini akan diberikan ulasan
tentang bagaimana sebenarnya data nominal yang sering digunakan dalam statistik
nonparametrik bagi mahasiswa. Menuruti Moh. Nazir, data nominal adalah ukuran
yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti
sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apapun. Ciri-ciri data
nominal adalah hanya memiliki atribut, atau nama, atau diskrit. Data nominal
merupakan data kontinum dan tidak memiliki urutan. Bila objek dikelompokkan ke
dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka, set-set tersebut
tidak boleh tumpang tindih dan bersisa. Misalnya tentang jenis olah raga yakni
tenis, basket dan renang. Kemudian masing-masing anggota set di atas kita
berikan angka, misalnya tenis (1), basket (2) dan renang (3). Jelas kelihatan
bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat olah raga basket
lebih tinggi dari tenis ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis. Angka
tersebut tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan
hanya berfungsi sebagai label saja
Data ordinal
Bagian lain dari data kontinum
adalah data ordinal. Data ini, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki
peringkat atau urutan. Angka yang diberikan mengandung tingkatan.
Ia digunakan untuk mengurutkan
objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya.
Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya
memberikan peringkat saja. Jika kita memiliki sebuah set objek yang dinomori,
dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, bila
dinyatakan dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan lainnya tidak
sama. Ia akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling
rendah. Atau paling baik sampai ke yang paling buruk. Misalnya dalam skala
Likert (Moh Nazir), mulai dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju
sampai sangat tidak setuju. Atau jawaban pertanyaan tentang kecenderungan
masyarakat untuk menghadiri rapat umum pemilihan kepala daerah, mulai dari
tidak pernah absen menghadiri, dengan kode 5, kadang-kadang saja menghadiri,
dengan kode 4, kurang menghadiri, dengan kode 3, tidak pernah menghadiri,
dengan kode 2 sampai tidak ingin menghadiri sama sekali, dengan kode 1. Dari
hasil pengukuran dengan menggunakan skala ordinal ini akan diperoleh data
ordinal. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang
lazim digunakan untuk data ordinal adalah Spearman Rank Correlation dan Kendall
Tau.
Data interval
Pemberian angka kepada set dari
objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain,
yakni jarak yang sama pada pengukuran dinamakan data interval. Data ini
memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan
tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur.
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala interval dinamakan
data interval. Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni A, B, C,
D, E dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1,
2, 3, 4, 5 dan 6, maka dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara mahasiswa C
dan A adalah 3 – 1 = 2. Beda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah 6 – 3 =
3. Akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali
prestasi mahasiswa A ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari
prestasi mahasiswa B. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval
ini akan diperoleh data interval. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik
parametrik yang lazim digunakan untuk data interval ini adalah Pearson Korelasi
Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regression,
dan Multiple Regression.
Data ratio
Ukuran yang meliputi semua ukuran
di atas ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni ukuran yang memberikan
keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur dinamakan ukuran ratio
(data rasio). Data ratio, yang diperoleh melalui mengukuran dengan skala rasio
memiliki titik nol. Karenanya, interval jarak tidak dinyatakan dengan beda
angka rata-rata satu kelompok dibandingkan dengan titik nol di atas. Oleh
karena ada titik nol, maka data ratio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian.
Angka pada data ratio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang
diukur. Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan
masing-masing perhari Rp. 10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. Bila
dilihat dengan ukuran rasio maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali
pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan
pengemudi A. Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B.
Dengan kata lain, rasio antara pengemudi C dan A adalah 4 : 1, rasio antara
pengemudi D dan A adalah 5 : 1, sedangkan rasio antara pengemudi C dan B adalah
4 : 3. Interval pendapatan pengemudi A dan C adalah 30.000, dan pendapatan
pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Contoh data rasio lainnya
adalah berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio. Bayi A memiliki berat 3
Kg. Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg. Jika diukur
dengan skala rasio, maka bayi A memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat
badan bayi C. Bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi
C, dan bayi C memiliki rasio berat badan sepertiga kali berat badan bayi A,
dst. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala rasio ini akan diperoleh
data rasio. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) yang digunakan adalah
statistik parametrik dan yang lazim digunakan untuk data ratio ini adalah
Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation,
Partial Regression, dan Multiple Regression.
Konversi
variabel ordinal
Adakalanya kita tidak ingin
menguji hipotesis dengan alat uji hipotesis statistik nonparametrik dengan
berbagai pertimbangan, baik dari segi biaya, waktu maupun dasar teori. Misalnya
kita ingin melakukan uji statistik parametrik Pearson Korelasi Product Moment,
Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regresion dan Multiple
Regression, padahal data yang kita miliki adalah hasil pengukuran dengan skala
ordinal, sedangkan persyaratan penggunaan statistik parametrik adalah selain
data harus berbentuk interval atau ratio, data harus memiliki distribusi
normal. Jika kita tidak ingin melakukan uji normalitas karena data yang kita
miliki adalah data ordinal, hal itu bisa saja kita lakukan dengan cara
menaikkan data dari pengukuran skala ordinal menjadi data dalam skala interval
dengan metode Suksesive Interval.
Sumber:http://syahrulhavianto.blogspot.com/2012/05/data-adalah-catatan-atas-kumpulan-fakta.html
Di ambil pada : Kamis,17 januari 2013.Pukul 14.37
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Observasi
Selain wawancara, observasi juga
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode
penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan
menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh
gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Dokumen
Selain melalui wawancara dan
observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam
bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal
kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan
teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang
yang tidak bermakna.
Focus Group
Discussion
Metode terakhir untuk
mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat (Focus Group Discussion), yaitu
upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi
untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya,
sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa
pada matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara
subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas
beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan
akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.
Sumber:http://syahrulhavianto.blogspot.com/2012/05/data-adalah-catatan-atas-kumpulan-fakta.html
Di ambil pada : Kamis,17 januari 2013.Pukul 14.40
INFORMASI
Informasi
merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun
suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa
digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data
bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat
bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun
pemrosesan data.
Di ambil pada : Kamis,17 januari 2013.Pukul 14.43
Informasi
adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi
berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian
(atau meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi penting, karena berdasarkan
informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya.
Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan
dengan metode ataupun cara – cara tertentu.
Di ambil pada : Kamis,17 januari 2013.Pukul 14.45
Informasi
adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima
dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Di ambil
pada: Kamis,17
januari 2013.Pukul 14.50
Menurut kelompok kami
Informasi merupakan hasil olah dari data data dimana data data
yang berdiri sendiri akan di satukan menjadi sesuatu yang berguna bagi orang
yang membutuhkan informasi tertentu.
PERBEDAAN
DATA DAN INFORMASI
Data adalah bahan baku
informasi, didefinisikan sebagai kelompok
simbol-simbol yang mewakili fakta, kejadian, tindakan, benda, dan sebagainya
informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi
bentuk yang lebih berguna bagi
yang menerimanya dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sumber:Materi PSI UKSW dari bapak Teguh Wahyono
Di ambil pada: Kamis,17Januari 2013.Pukul 18.00
Data
Terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi
pemakai
Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.
Di ambil pada: Kamis,17Januari 2013.Pukul 18.45
Menurut kelompok kami
Perbedaannya terletak pada dimana data adalah sesuatu yang belum
di olah sedangkan infomasi hasil olahan data
BASIS DATA
Basisdata atau Database adalah
kumpulan dari berbagai data/informasi yang saling berhubungan satu sama lain,
disimpan di dalam perangkat keras (komputer) secara sistematis sehingga dapat
diolah menggunakan perangkat lunak.
Di ambil pada: Kamis,17Januari 2013.Pukul 19.03
Basis
data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta
mengenai obyek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka,
deretan karakter, atau symbol).
Di ambil pada: Kamis,17Januari 2013.Pukul 19.09
Basis data
individual
Basis data
individual adalah basis data yang digunakan oleh perseorangan.
Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai dilingkungan
PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan contoh perangkat
lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk
kepentingan pribadi.
Basis data
perusahaan
Basis data
perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses
oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data
seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari
masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.
Basis data terdistribusi
Basis data
terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah
komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan
bank yang memiliki sejumlah cabang di pelbagai kota dan melayani transaksi perbankan
yang bersifat online.
Basis data
publik
Basis data publik
adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik).
Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang
menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara
gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran
untuk memperoleh data publik.
Di ambil pada: Kamis,17Januari 2013.Pukul 19.09
ELEMEN PENYUSUN BASIS DATA
1.
Hardware (perangkat keras )
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media
komunikasi untuk sistem jaringan.
2.
Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber
daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan
DBMS yang digunakan.
3. Database
3. Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem
basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4.
DBMS (Database Management System)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas
sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox.
Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix,
Sybase.
5.
User ( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang
merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6.
Optional Software
Perangkat lunak
pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
MANFAAT SBD
1.Kecepatan dan kemudan
Dengan menggunakan basis data
pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki
kemampuan dalam mengelompokkan, mengurutkan bahkan perhitugnan dengan
matematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Kebersamaan pemakai (sharability)
Sebuah basis data dapat digunakan
oleh banyak user dan banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh
banyak bagian/orang, tidak perlu dilakukan pencatatan di masing-masing bagian,
tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalkan data
mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian,
diantaranya: bagian akademik, bagian kuangan, bagian kemahasiswaan dan
perpustaan. Tidak harus semua bagian ini mimiliki catatan data mahasiswa. Data
cukup disediakan oleh sebuah basis data dan semua bias mengakses data tersebut
sesuai dengan keperluannya.
3. Pemusatan control data
Karena cukup dengan satu basis data
untuk banyak keperluan,pengontrolan terhadap data juga cukup di lakukan di satu
tempat saja.Jika ada perubahan data alamat website,maka tidak perlu kita
mengupdate semua data di masing-masing bagian tetapi cukup satu basis data.
4.Efisiensi ruang penyimpanan
Dengan pemakaian bersama,kita tidak
perlu menyediakan tempat penyimpaman di berbagai tempat,tetapi cukup satu
tempat saja.
Di ambil pada: Kamis,17Januari 2013.Pukul 19.48
PENERAPAN
Universitas
Jika kita di sebuah universitas, maka
akan ada suatu sistem database yang berisi informasi tentang mahasiswa,
matakuliah yang diambil pada semester itu, detil tentang biaya kuliah, modul
yang sudah diambil tahun sebelumnya juga yang diambil tahun ini serta rincian
dari semua hasil ujian. Selain itu juga terdapat suatu database yang berisi
program kuliah tahun depan, admission dan sebuah database yang berisi rincian
staff yang bekerja di universitas itu.
Asuransi
Ketika kita mengambil ke aplikasi
asuransi, misalnya asuransi pribadi, asuransi bangunan, dan asuransi untuk
rumah, atau asuransi kendaraan, broker asuransi akan mengakses beberapa
database yang berisi berbagai organisasi asuransi. Kita harus menyediakan
rincian data pribadi, seperti nama, alamat, umur, dan apakah peminum atau
perokok, data ini digunakan oleh sistem database untuk menentukan premi
asuransi. Broker akan membantu mencarikan jenis perusahaan asuransi yang
terbaik untuk kita.
Supermarket
Pada waktu melakukan transaksi di
supermarket, saat itu kemungkinan sedang terjadi proses database. Kasir
menggunakan pembaca kode [bar] untuk membaca setiap barang yang kamu beli. Data
barang ini lalu dihubungkan ke suatu program aplikasi yang menggunakan kode
[bar] untuk menemukan harga item berdasarkan suatu database produk. Selain
menemukan harga item, program juga meng-update jumlah stock dalam database
produk tadi, selanjutnya menampilkan harga barang pada mesin kas register. Jika
tingkat persediaan telah mencapai suatu ambang batas tertentu, maka akan
dilakukan pemesanan lagi, untuk itu secara otomatis sistem akan mencetak suatu
order untuk pemasok. Jika suatu saat pelanggan menelpon supermarket, petugas
akan memeriksa apakah persediaan yang dimaksud telah tersedia.
Perpustakaan
Perpustakaan umumnya mempunyai suatu
database yang berisi rincian buku, rincian pembaca, data pengunjung. Terdapat
index yang terkomputerisasi, sehingga pembaca dapat menemukan sebuah buku
berdasar pada judul nya, atau pengarang, atau subjek area. sistem database
menangani reservasi untuk mengijinkan pembaca untuk meminjam suatu buku dan
untuk memperoleh pemberitahuan melalui mail ketika buku tersedia. Sistem juga
mengirimkan peringatan ke peminjam yang seharusnya mengembalikan buku karena
telah jatuh tempo. Umumnya sistem akan mempunyai suatu alat baca kode [bar]
yang serupa untuk dengan yang digunakan oleh di supermarket seperti uraikan
lebih awal. Alat ini digunakan untuk menjejaki buku yang diterima dan dipinjam
keluar dari perpustakaan.
Sumber:http://erickchristiady.blog.binusian.org/2010/10/13/empat-contoh-penerapan-suatu-system-database/
Di ambil pada :Minggu ,20 januari 2013.Pukul 20.20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar