Kamis, 07 Maret 2013

ERD

PENGERTIAN ERD
Suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship.menjadi mentalist Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya.
MANFAAT DAN TUJUAN ERD
Manfaat
Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat.
• Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga memudahkan developer.
• Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-R  Diagram itu sendiri, dan
• Kamus data bagi bagi para pengembang database.
Sumber:
Tujuan
Untuk menunjukan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut
TAHAPAN ERD
Berikut ini adalah contoh tahapan dalam pembuatan ERD pada " Sistem Informasi Akademis " .
Tahap 1: Penentuan Entities 
Keterangan :
Mahasiswa:
• nim: nomor induk mahasiswa (integer) PK
• nama_mhs: nama lengkap mahasiswa (string)
• alamat_mhs: alamat lengkap mahasiswa (string)
Dosen:
• nip: nomor induk pegawai (integer) PK
• nama_dosen: nama lengkap dosen (string)
• alamat_dosen: alamat lengkap dosen (string)
   Mata_kuliah:
• kode_mk: kode untuk mata kuliah (integer) PK
• nama_mk: nama lengkap mata kuliah (string)
• deskripsi_mk: deskripsi singkat mengenai mata kuliah (string)
Ruang:
• kode_ruang: kode untuk ruang kelas (string) PK
• lokasi_ruang: deskripsi singkat mengenai lokasi ruang kelas (string)
• kapasitas_ruang: banyaknya mahasiswa yang dapat ditampung (integer)
Tahap 2 : Penentuan Atribut

 
Tahap 3 : Penentuan Kardinalitas Relasi 

Hubungan :a.  ruang digunakan untuk mata_kuliah:
· Tabel utama: ruang
· Tabel kedua: mata_kuliah
· Relationship: One-to-one (1:1)
· Attribute penghubung: kode_ruang (FK kode_ruang di mata_kuliah)
b.  dosen mengajar mata_kuliah:
· Tabel utama: dosen
· Tabel kedua: mata_kuliah
· Relationship: One-to-many (1:n) 
     . Attribute penghubung: nip (FK nip di mata_kuliah
c.  dosen membimbing mahasiswa:
            . Tabel utama: dosen
.Tabel kedua: mahasiswa
            . Relationship: One-to-many (1:n)
            . Attribute penghubung: nip (FK nip di mahasiswa)
d.  mahasiswa mengambil mata_kuliah:
· Tabel utama: mahasiswa, mata_kuliah
· Tabel kedua: mhs_ambil_mk
· Relationship: Many-to-many (m:n)
· Attribute penghubung: nim, kode_mk (FK nim, kode_mk di mhs_ambil_mk)
Tahap 4 : Pembuaatan ERD
 
EER (Enhanced Entity Relationship) Diagram:
        Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to many. Pada diagram diatas, terdapat relasi mahasiswa mengambil matakuliah dimana mempunyai kardinalitas many to many. Maka dari itu perlu dibuat satu entity baru yang didalamnya menampung primary key dari entity mahasiswa dan entity mata kuliah yang nantinya dapat dijadikan foreign key pada entity mhs_ambl_mk , sedang yang dijadikan primary key disini kita ambil password portal akademik yang sifatnya unik ( satu mahasiswa mempunyai password yang berbeda dengan mahasiswa lain ) .


JENIS-JENIS RASIONAL
1.      Super Key
Super key merupakan salah satu atau lebih atribut yang dimiliki agar dapat membedakan setiap baris data dalam table secara unik. Seperti contoh nya untuk melihat akademik suatu kampus dbutuhkan yang dapat membuka database akademik tersebut. Kata kunci nya seperti npm, nama, mhs, tanggal lahir.

2. Candidate Key
Dalam candidate key ini merupakan atribut yang mempunyai nilai unik dan memiliki satu atribut yang dapat mengidentifikasi secara unik suatu kejadian nyata. Ada satu atribut juga yang menyatakan secara tidak langsung dimana tidak dapat membuang atribut tanpa merusak kepemilikan. Contohnya seperti npm dan nama mhs.


3. Primary Key
Dapat mengidentifikasi secara unik suatu kejadian tapi dapat juga mewakili setiap kejadian dari suatu data. Candidate key dapat mewakili secara menyeluruh terhadap data yang ada karna dapat menjadi peluang Primary Key. Contohnya : npm

4. Foreign Key
Atribut dengan menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya atribut biasa dari suatu relasi memiliki atribut yg menuju ke Primary Key dari relasi lain. Contohnya : npm, kode_matkul

5. Alternate Key
Atribut yang tidak terpilih atau tidak dipakai sebagai Primary Key dan Candidate Key.

6. Composite Key
Merupakan atribut gabungan dua key atau lebih yang secara unik dapat mengidentifikasi sebuah tupel.
CONTOH DATA PADA SETIAP RASIONAL
-Super Key
Tabel MHS sebelumnya, super key yang mungkin adalah (NPM), (NPM, Nama), (NPM, Alamat), (Nama, Alamat), dan (NPM, Nama, Alamat).
-Candidate Key
adalah super key yang himpunan bagian yang sebenarnya tidak ada yang menjadi super key juga. Berdasarkan contoh super key sebelumnya, candidate key yang mungkin adalah (NPM) dan (Nama, Alamat). Atribut Nama dan Alamat dapat dijadikan candidate key jika kombinasi keduanya bisa menjadi pengidentifikasi yang unik untuk sebuah tabel relasi.
-Primary Key
adalah candidate key yang dipilih sebagai pengidentifikasi unik untuk sebuah tabel relasi. Berdasarkan contoh candidate key sebelumnya, primary key yang dipilih adalah (NPM), karena nilai NPM sangat unik dan tidak ada 2 mahasiswa yang memiliki NPM yang sama.
-Alternate Key
adalah candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key. Berdasarkan contoh candidate key sebelumnya, alternate key adalah (Nama, Alamat
).
PROSES TABLE MAPPING
1.  Untuk setiap entitas skema relasi R yang menyertakan seluruh Simple Atribute dan Simple Attribute dari Composite Attribute yang ada, pilih salah satu atribut kunci sebagai Primary Key.
2. Untuk setiap Entitas Lemah, buatlah skema relasi R dengan mengikutsertakan seluruh Simple Attribute. Tambahkan Primary Key dari entitas kuatnya (Owner Entity type) yang akan digunakan sebagai Primary Key bersama-sama Partial Key dari Entitas Lemah (digabung).
3. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan Primary Key dari sisi yang lebih ”ringan” ke sisi (entitas) yang lebih ”berat”. Suatu sisi dianggap lebih ”berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total. Tambahkan juga Simple Attribute yang terdapat pada relasi tersebut ke sisi yang lebih ”berat”.
4. Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas lemah, tentukan mana sisi yang lebih ”berat”. Sisi dianggap lebih ”berat” timbangannya adalah sisi-N. Tambahkan Primary Key dari sisi yang ”ringan” ke skema relasi sisi yang lebih ”berat”. Tambahkan juga seluruh simple attribute yang terdapat pada relasi biner tersebut.
5. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah skema relasi baru R dengan menyertakan seluruh simple attribute yang terdapat pada relasi biner tersebut. Tambahkan masing-masing primary key dari kedua sisi ke skema relasi R tersebut (sbg foreign key), lalu digabung menjadi satu membentuk Primary Key dari skema relasi R.
6. Untuk setiap Multivalued Attribute, buatlah skema relasi R yang menyertakan atribut dari multivalue tersebut. Tambahkan Primary Key dari relasi yang memiliki multivalued tersebut. Kedua atribut tersebut membentuk Primary Key dari skema relasi R.
7. Untuk setiap relasi n-ary dengan n>2, buatlah skema relasi R yang menyertakan seluruh Primary Key dari entitas yang ikut serta. Sejumlah n Foreign Key  tersebut akan membentuk Primary Key untuk skema relasi R. Tambahkan seluruh Simple Attribute yang terdapat pada relasi n-ary tersebut.
CONTOH PENERAPAN ERD 
 
Sumber: http://redjkibersama.blogspot.com/2011/04/contoh-erd-aplikasi-sistem-transaksi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar